Literasi membaca termasuk dalam kompetensi yang paling mendasar yang ingin dievaluasi dalam Asesmen Kompetensi Minimum. Sebelum membahas lebih jauh mengenai asesmen Literasi membaca dalam AKM, Bapak dan Ibu perlu meninjau kembali apa yang dimaksud dengan literasi membaca dan menulis. 

Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

Literasi membaca dan menulis, tidak seperti sebutannya, mencakup kemampuan yang lebih dari sekedar mampu mengeja kalimat dan menuliskannya. Literasi membaca dan menulis, perlu dikembangkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih bermakna terkait berbagai cakupan dan konteks kehidupan. Di dalam lingkungan satuan pendidikan, kompetensi literasi yang terus berkembang memungkinkan siswa untuk dapat menggunakannya dalam berbagai mata pelajaran.

Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum Literasi Membaca

Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan numerasi. 

Pada topik ini, kita akan mempelajari lebih jauh mengenai Asesmen Literasi Membaca yang berlaku untuk Asesmen Kompetensi Minimum yang akan diberikan pada siswa. Dalam penilaiannya asesmen literasi membaca tidak hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif. 

Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam hal ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu teks informasi dan teks fiksi. Kemudian, tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Pada Literasi Membaca, level tersebut adalah menemukan informasi, interpretasi dan integrasi serta evaluasi dan refleksi. Sedangkan konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik. 

Menganalisis Tahap Asesmen Literasi Membaca Tingkat SMA

Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 9 dan 10, siswa akan belajar sesuai tingkat kognitif pada literasi membaca hanya saja siswa pada kelas 9 dan 10 akan menggunakan konten yang terus meningkat sesuai dengan jenjangnya. Siswa akan memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Siswa juga menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi.

Level Pembelajaran 1 Literasi Membaca Teks Fiksi

Level Pembelajaran 5
( Kelas 9 & 10 )

A. Menemukan Informasi
1. Mengakses dan mencari informasi dalam teks
2. Mencari dan memilih informasi yang relevan
B. Memahami
1. Memahami teks secara literal
2. Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak
C. Mengevaluasi dan merefleksi
1. Menilai format penyajian dalam teks
2. Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi

Level Pembelajaran 1 Literasi Membaca Teks Informasi

Level Pembelajaran 5
( Kelas 9 & 10 )

A. Menemukan Informasi
1. Mengakses dan mencari informasi dalam teks
2. Mencari dan memilih informasi yang relevan
B. Memahami
1. Memahami teks secara literal
2. Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak
C. Mengevaluasi dan merefleksi
1. Menilai kualitas dan kredibilitas konten pada teks informasi tunggal maupun jamak
2. Menilai format penyajian dalam teks
3. Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi

Pada level pembelajaran 2 untuk kelas 11 dan 12, sama seperti level pembelajaran 1 siswa juga akan belajar sesuai tingkat kognitif pada literasi membaca hanya saja siswa pada kelas 11 dan 12 akan menggunakan konten yang terus meningkat sesuai dengan jenjangnya. Siswa akan memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Siswa juga menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang terkandung dari teks sastra atau teks informasi untuk memahami cara pandang penulis sesuai jenjangnya.

Level Pembelajaran 2 Literasi Membaca Teks Fiksi

Level Pembelajaran 6
( Kelas 11 & 12 )

A. Menemukan Informasi
1. Mengakses dan mencari informasi dalam teks
2. Mencari dan memilih informasi yang relevan
B. Memahami
1. Memahami teks secara literal
  • Menganalisis perubahan pada elemen intrinsik (kejadian/karakter/setting/konflik/alur cerita) pada teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
2. Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak
C. Mengevaluasi dan merefleksi
1. Menilai format penyajian dalam teks
2. Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi

Level Pembelajaran 2 Literasi Membaca Teks Informasi

Level Pembelajaran 6
( Kelas 11 & 12 )

A. Menemukan Informasi
1. Mengakses dan mencari informasi dalam teks
2. Mencari dan memilih informasi yang relevan
B. Memahami
1. Memahami teks secara literal
2. Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak
C. Mengevaluasi dan merefleksi
1. Menilai kualitas dan kredibilitas konten pada teks informasi tunggal maupun jamak
2. Menilai format penyajian dalam teks
3. Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi
  • Merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang terkandung dari teks sastra atau teks informasi untuk memahami cara pandang penulis sesuai jenjangnya.

Latihan Membuat Soal Asesmen Literasi Membaca Tingkat SMA

butir-butir soal asesmen literasi AKM melibatkan proses penalaran yang tidak dapat dipersiapkan melalui program bimbingan belajar intensif yang berfokus pada latihan-latihan soal saja. Proses penalaran siswa justru perlu lebih banyak dikembangkan dan dipupuk melalui strategi pembelajaran di kelas. 

Anda telah mengenali level-level perkembangan kompetensi literasi siswa SMA. Pada aktivitas ini, Bapak dan Ibu akan berlatih membuat butir soal literasi yang akan membantu siswa Anda untuk berlatih menggunakan kompetensi literasi untuk bernalar dalam pembelajaran di kelas. Bagaimana langkahnya? Mari kita berlatih.

1. Pertama, pahami kompetensi literasi membaca siswa yang Anda ampu.

Dari situ Anda dapat memilih teks yang sesuai. Misalnya, dari kedua teks berikut ini manakah yang paling sesuai dengan level yang anda ampu, Apakah teks 1, atau teks 2?

Teks 1: Cegah Covid-19, Perlukah Pakai Masker saat Berada di Rumah?

Contoh Teks

Cegah Covid-19, Perlukah pakai Masker saat Berada di Rumah?

Penulis Ariska Puspita Mggraini – Editor Ariska Puspita Anggraini

Memakai masker kini menjadi hal yang harus kita lakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona. Bahkan, sempat ada himbauan agar memakai masker juga dilakukan saat kita berada di dalam rumah. Himbauan ini memang terdengar berlebihan. Lantas, perlukah kita mengikuti himbauan tersebut? Menurut spesialis penyakit menular dari Cleveland Clinic, Donald Dumford, ada beberapa kondisi yang membuat kita perlu memakai masker ketika berada di dalam rumah. Dumford menyarankan agar kita memakai masker, meski di dalam rumah, ketika ada kerabat atau orang lain yang sedang bertamu.

“Anda juga bisa meminta mereka untuk memakai masker sebagai tindakan pencegahan,” ucap Dumford. Dumford bercerita, ada banyak penularan Covid-19 yang terjadi di lingkungan rumah. “Saya pernah melihat pasien positif Covid-19 yang tertular setelah menghadiri acara makan malam di rumah teman,” ungkapnya. Dumford juga menyarankan kita agar memakai masker ketika ada anggota kelaurga di dalam rumah yang sakit, entah apa pun sakit yang dialaminya. “Jika tidak yakin, tak ada salahnya mengambil cara aman,” ucap Dumford. Itu sebannya, Dumford menyarankan kita untuk memakai masker sampai benar-benar mendapatkan kepastian apakah sakit yang diderita Covid-19 atau bukan. “Sulit memastikan gejala pasti COvid-19. Jika Anda mengalami gejala pernapasan, sebaiknya lakukan isolasi mandiri sampai mendapat kepastian,” tambah Dumford. Jika tidak bisa melakukan isolasi mandiri, kata Dumford, memakai masker akan mengurangi risiko penularan.

Riset ilmiah Riset dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah membuktikan efektivitas pemakaian masker untuk cegah penularan Covid-19. Riset dilakukan dnegan meneliti 124 rumah tanggai di Beijing. Setelah menganalisis data, peneliti menemukan penggunaan pasien di kalangan anggota kelaurga dan pasien tanpa gejala membantu mengurangi penularan sekunder hingga 79 persen. Riset lain yang dilakukan USS Theodore Roosevelt juga membuktikan hal serupa. Riset meneliti penggunaan masker di dalam pesawat. Hasilnya, ada pengurangan risiko penularan Covid-19 sebesar 70 persen ketika penumpang pesawat memakai masker.

Selain itu, memakai masker juga perlu kita lakukan saat berada di kondisi atau lokasi berikut:

  • tempat umum
  • berada di sekitar orang yang tidak tinggal serumah
  • saat merawat orang yang mengalami Covid-19
  • terjangkit Covid-19 atau merasa mengalami gejala.

sumber : kompas.com

Teks 2: Hujan Pertama

2. Kedua, setelah memilih teks bacaan sesuai dengan level kompetensi siswa yang Anda ampu, pilihlah salah satu kompetensi yang ingin Anda kembangkan dan evaluasi. 
3. Ketiga, dari kompetensi literasi tersebut, cobalah membuat soal dengan bentuk yang berbeda-beda berdasarkan teks yang Anda pilih tadi. 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments