Lompat ke konten

Menggali Potensi Energi Aceh: Ide Proyek P5 Kreatif – Fisika SMA Kelas X

Bagian 1: Pendahuluan

Kurikulum Merdeka menempatkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai salah satu pilar utama pembelajaran. Melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek, P5 bertujuan menumbuhkan kompetensi dan karakter luhur sesuai nilai-nilai Pancasila, seperti bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, serta bergotong royong.1 Siswa didorong untuk terlibat aktif dalam mengeksplorasi isu-isu nyata di lingkungan sekitar mereka, merancang solusi, dan merefleksikan proses belajar mereka.

Salah satu tema krusial yang relevan dengan kehidupan abad ke-21 adalah energi. Pemahaman mengenai sumber energi, pemanfaatannya, serta dampaknya terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan menjadi literasi fundamental bagi generasi muda. Energi tidak hanya menggerakkan roda perekonomian tetapi juga menjadi kunci pembangunan berkelanjutan dan upaya pelestarian lingkungan.4 Ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas dan berdampak negatif terhadap lingkungan mendorong perlunya transisi menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Dalam konteks Provinsi Aceh, pembahasan mengenai energi memiliki urgensi dan relevansi yang khas. Aceh dianugerahi potensi sumber daya energi terbarukan yang melimpah, namun di saat yang sama juga menghadapi tantangan dalam penyediaan energi yang merata dan berkelanjutan. Memahami lanskap energi lokal—mulai dari sumber yang dominan digunakan saat ini, potensi energi terbarukan yang belum tergali optimal, hingga tantangan infrastruktur dan dampak lingkungan—menjadi sangat penting bagi siswa di Aceh.

Laporan ini bertujuan untuk menyajikan serangkaian ide proyek P5 yang kreatif, kontekstual, dan berbasis ilmiah untuk mata pelajaran Fisika kelas X SMA di Aceh, dengan fokus pada tema sumber energi. Ide-ide ini dirancang untuk membantu para pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran P5 yang tidak hanya memperkuat pemahaman konsep fisika terkait energi tetapi juga menumbuhkan kesadaran siswa akan potensi, tantangan, dan tanggung jawab mereka terkait isu energi di lingkungan mereka sendiri, Provinsi Aceh.

 

Bagian 2: Lanskap Energi Aceh: Potensi, Tantangan, dan Kebijakan

2.1 Profil Energi Saat Ini: Sumber, Konsumsi, dan Infrastruktur

Meskipun Aceh memiliki visi pengembangan energi terbarukan, profil energi saat ini masih menunjukkan ketergantungan yang signifikan pada sumber energi konvensional. Sumber utama pembangkit listrik di Aceh masih didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya yang menggunakan batu bara, meskipun telah menerapkan co-firing dengan biomassa.8 Selain itu, infrastruktur gas bumi, warisan dari era Lapangan Gas Arun, masih berperan penting, ditandai dengan adanya jaringan pipa transmisi seperti Arun-Belawan dan pengembangan jaringan gas kota untuk rumah tangga di beberapa kabupaten. Di banyak wilayah, terutama daerah terpencil dan kepulauan, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang menggunakan solar masih menjadi andalan.10 Data menunjukkan bahwa kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi listrik Aceh masih sangat rendah, dilaporkan hanya sekitar 4,1% menurut salah satu sumber.

Dari sisi konsumsi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren peningkatan distribusi listrik di Aceh selama beberapa tahun terakhir: 3.074,47 GWh pada tahun 2021, meningkat menjadi 3.154,01 GWh pada tahun 2022, dan naik lagi menjadi 3.458,30 GWh pada tahun 2023.13 Tren peningkatan konsumsi ini, yang didorong oleh pertumbuhan penduduk dan ekonomi, menjadi faktor penting dalam perencanaan energi ke depan. Kebutuhan listrik untuk sektor industri bahkan dilaporkan menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat signifikan sejak tahun 2017 , menambah tekanan pada kapasitas pasokan energi. Data konsumsi per sektor (rumah tangga, bisnis, industri, sosial) perlu diperbarui untuk analisis yang lebih mendalam, karena data yang tersedia mungkin sudah tidak relevan.

Infrastruktur energi utama di Aceh meliputi PLTU Nagan Raya, jaringan pipa gas yang ada dan direncanakan pengembangannya , serta jaringan transmisi dan distribusi listrik yang dikelola oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Aceh.18 Proyek infrastruktur energi baru terbarukan yang signifikan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan 1 & 2 di Aceh Tengah, yang merupakan PLTA skala besar pertama di Aceh dan sedang dalam tahap penyelesaian.

Meskipun rasio elektrifikasi Aceh secara keseluruhan tergolong tinggi, mencapai 99,73% menurut data BPS tahun 2024  dan melampaui target Dinas ESDM Aceh tahun 2023 sebesar 99,17% , bahkan berpotensi di atas rata-rata nasional , angka ini belum sepenuhnya mencerminkan kondisi di lapangan. Masih terdapat tantangan signifikan dalam menyediakan akses listrik yang andal ke daerah-daerah terpencil dan kepulauan akibat kondisi geografis yang sulit dan keterbatasan infrastruktur.

Kombinasi antara tren konsumsi listrik yang terus meningkat  dan keterbatasan infrastruktur yang diakui, khususnya untuk menjangkau wilayah terpencil , mengindikasikan potensi ketegangan pada sistem kelistrikan di masa depan. Hal ini menuntut strategi ganda: penguatan jaringan listrik di wilayah yang terjangkau dan pengembangan solusi energi terdesentralisasi (seperti PLTS atau PLTMH) untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan utama.

Lebih jauh, meskipun Aceh kaya akan potensi energi terbarukan, infrastruktur energi yang ada saat ini masih sangat berorientasi pada bahan bakar fosil (PLTU batu bara, PLTD solar, infrastruktur gas). Proyek-proyek seperti perluasan jaringan pipa gas  menunjukkan adanya keberlanjutan investasi pada energi fosil. Kondisi ini menciptakan semacam “ketergantungan jalur” (path dependency), di mana investasi masa lalu dan infrastruktur yang ada membuat transisi cepat ke energi terbarukan menjadi lebih kompleks dan mahal, meskipun target ambisius telah ditetapkan dalam kebijakan daerah.

2.2 Potensi Energi Terbarukan Aceh

Provinsi Aceh memiliki kekayaan sumber daya energi terbarukan (EBT) yang sangat besar dan beragam, dengan total potensi diperkirakan mencapai lebih dari 15.000 megawatt (MW).7 Angka ini jauh melampaui kebutuhan energi Aceh saat ini dan menunjukkan peluang besar untuk pengembangan energi bersih. Sumber-sumber potensi utama meliputi:

  • Energi Air (Hidro): Potensi energi air adalah yang terbesar, diperkirakan mencapai 5.147 MW yang tersebar di 70 lokasi. Naskah Akademik Rencana Umum Energi Aceh (RUEA) menyebutkan angka potensi sebesar 2.561 MW. Potensi ini mencakup skala besar seperti PLTA Peusangan (88 MW) yang sedang dibangun , hingga potensi skala kecil (Mini/Mikro/Piko Hidro – PLTMH/PLTPH) yang tersebar di banyak sungai dan saluran irigasi di daerah pegunungan. Beberapa proyek PLTMH yang sudah atau sedang berjalan antara lain Krueng Isep, Lawe Sikap, dan Alur Cinci.
  • Energi Panas Bumi (Geotermal): Aceh memiliki potensi panas bumi yang signifikan, diperkirakan sebesar 1.143 MW di 22 lapangan 7 atau 1.115 MW di 17 lokasi yang tersebar di 8 kabupaten/kota. Lokasi-lokasi kunci yang sedang dalam tahap pengembangan atau studi meliputi Jaboi di Sabang dan Seulawah Agam.
  • Energi Surya: Potensi energi surya di Aceh sangat tinggi, diestimasi mencapai 7.881 MWe.7 Letak geografis Aceh di dekat khatulistiwa menjamin intensitas radiasi matahari yang tinggi sepanjang tahun (rata-rata nasional 4,8 kWh/m²/hari ; rata-rata spesifik untuk Banda Aceh/Aceh Besar/Sabang dilaporkan 206,6 W/m² ). Potensi ini sangat cocok untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), baik skala atap (rooftop PV) untuk rumah tangga dan bangunan, maupun skala besar (solar farm). Beberapa PLTS skala kecil telah beroperasi dan terintegrasi dalam pasokan listrik untuk event PON XXI.
  • Energi Angin: Potensi energi angin diperkirakan sekitar 231 MWe. Wilayah pesisir dan perbukitan memiliki potensi angin yang cukup baik , meskipun mungkin tidak sebesar potensi hidro atau surya. Sumber energi ini cocok untuk pengembangan turbin angin skala kecil, baik untuk rumah tangga maupun komunitas.
  • Energi Biomassa/Bioenergi: Potensi bioenergi Aceh juga cukup besar, mencapai 1.174 MW. Sumber utamanya berasal dari limbah pertanian dan perkebunan yang melimpah, seperti cangkang dan limbah kelapa sawit , limbah kopi, sekam padi, bonggol jagung, dan sisa tanaman lainnya. Biomassa ini dapat dimanfaatkan melalui pembakaran langsung (co-firing di PLTU), produksi biogas melalui biodigester , atau diolah menjadi bahan bakar padat seperti bio-coke. Praktik co-firing cangkang sawit dan serpihan kayu sudah dilakukan di PLTU Nagan Raya, meskipun menghadapi kendala pasokan.

Beberapa proyek EBT yang telah berjalan atau dalam studi kelayakan antara lain PLTA Peusangan, berbagai PLTMH (seperti Krueng Isep, Lawe Sikap, Alur Cinci, Tuah Sabena, Nengar, Marpunge, Waih Selah), PLTP Jaboi dan Seulawah Agam, co-firing di PLTU Nagan Raya, serta PLTS Cot Abeuk dan Lasikin.

Berikut adalah ringkasan potensi energi terbarukan utama di Aceh:

Tabel 1: Ringkasan Potensi Energi Terbarukan Aceh

 

Sumber Energi Estimasi Potensi (MW/MWe) Lokasi/Catatan Kunci Sumber Data
Hidro (Air) 5.147 MW / 2.561 MW 70 lokasi potensial 7, termasuk PLTA Peusangan, banyak potensi PLTMH/PLTPH di sungai/irigasi 5
Panas Bumi 1.143 MW / 1.115 MW 22 lapangan / 17 lokasi di 8 Kab/Kota 7, termasuk Jaboi (Sabang) & Seulawah Agam 5
Surya 7.881 MWe Potensi tinggi di seluruh Aceh karena lokasi dekat khatulistiwa, iradiasi baik 7
Angin 231 MWe Potensi di wilayah pesisir dan perbukitan, cocok untuk skala kecil/komunitas 7
Biomassa/Bioenergi 1.174 MW Limbah sawit, kopi, padi, jagung, dll..5 Co-firing di PLTU Nagan Raya 5

Meskipun potensi EBT Aceh sangat besar (lebih dari 15.000 MW) , terdapat kesenjangan yang mencolok dengan tingkat pemanfaatannya saat ini. Laporan menunjukkan bahwa kontribusi EBT terhadap total produksi listrik Aceh masih sangat minim, berkisar antara 4,1% hingga 12,12%. Kesenjangan antara potensi yang melimpah dan realisasi pemanfaatan yang rendah ini menjadi isu sentral dalam memahami dinamika transisi energi di Aceh dan mengindikasikan adanya berbagai hambatan signifikan yang perlu diatasi.

2.3 Tantangan Utama Sektor Energi di Aceh

Pengembangan sektor energi di Aceh, khususnya transisi menuju energi terbarukan, dihadapkan pada sejumlah tantangan kompleks:

  • Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil: Mayoritas pasokan listrik masih berasal dari PLTU Nagan Raya (batu bara) dan PLTD (solar). Ketergantungan ini tidak hanya menimbulkan dampak lingkungan negatif melalui emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya, tetapi juga membuat biaya operasional rentan terhadap fluktuasi harga bahan bakar fosil global dan menambah beban biaya bagi PLN.
  • Akses Listrik di Daerah Terpencil: Meskipun rasio elektrifikasi tinggi, kondisi geografis Aceh yang menantang (daerah pegunungan, kepulauan) menyulitkan PLN untuk memperluas jaringan listrik ke seluruh pelosok. Masalah akses ini tercantum sebagai salah satu latar belakang penyusunan RUEA , menandakan perlunya solusi energi terdesentralisasi atau off-grid.
  • Dampak Lingkungan dan Sosial Proyek Energi: Pembangunan infrastruktur energi, baik konvensional maupun terbarukan, seringkali menimbulkan dampak negatif:
  • PLTU Nagan Raya: Operasional PLTU ini dilaporkan menimbulkan masalah polusi udara berupa debu dan asap yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar (keluhan ISPA, batuk, sesak nafas, penyakit kulit). Tumpahan batu bara dari kapal tongkang juga mencemari laut dan mengganggu aktivitas nelayan. Implementasi co-firing biomassa pun menuai kritik karena dianggap tidak signifikan mengurangi emisi, berpotensi mendorong deforestasi jika sumber biomassa tidak dikelola secara berkelanjutan, dan menghadapi kendala pasokan.
  • PLTA (contoh: Peusangan): Proyek PLTA skala besar seperti Peusangan menghadapi isu sosial terkait pembebasan lahan dan ganti rugi yang berlarut-larut. Selain itu, pembangunan bendungan besar dapat mengubah ekosistem sungai, berdampak pada keanekaragaman hayati, dan menimbulkan risiko jika dibangun di zona rawan gempa, mengingat beberapa wilayah Aceh memiliki sesar aktif. PLTMH skala kecil pun tetap memiliki dampak lingkungan, meskipun lebih terbatas.
  • Hambatan Investasi dan Kebijakan: Realisasi target EBT terhambat oleh berbagai faktor. Menarik investasi untuk proyek EBT, terutama yang berskala besar, terbukti sulit, tidak hanya di Aceh tetapi juga secara nasional.Implementasi proyek seringkali berjalan lambat, seperti PLTA Peusangan yang memakan waktu puluhan tahun.Proses perizinan yang kompleks melibatkan banyak sektor, potensi kendala lahan (tata ruang, pemukiman), isu sosial , serta kebijakan yang terkadang dianggap kurang konsisten atau memberatkan investor (misalnya terkait izin lingkungan, pajak) menjadi penghambat tambahan. Target nasional bauran EBT 23% pada 2025 pun tampaknya sulit tercapai.
  • Tantangan Teknologi EBT: Sumber energi terbarukan seperti surya dan angin bersifat intermiten (tidak tersedia 24 jam), sehingga memerlukan solusi penyimpanan energi (baterai) yang dapat menambah biaya. Biaya investasi awal teknologi EBT seringkali masih tinggi. Mengintegrasikan sumber EBT variabel ke dalam jaringan listrik memerlukan manajemen yang cermat. Selain itu, pemeliharaan dan ketersediaan tenaga teknis lokal menjadi krusial, terutama untuk instalasi di daerah terpencil.

Tantangan-tantangan ini saling terkait. Misalnya, kesulitan menarik investasi EBT  memperkuat ketergantungan pada PLTU/PLTD yang sudah ada. Konflik sosial akibat dampak lingkungan  dapat menghambat proyek dan semakin menyurutkan minat investor. Upaya mengatasi masalah akses listrik di daerah terpencil  harus menyeimbangkan antara kesulitan perluasan jaringan  dengan biaya awal dan tantangan pemeliharaan sistem off-grid seperti PLTS. Solusi efektif memerlukan pendekatan holistik yang mengatasi hambatan kebijakan, finansial, teknis, dan sosial secara bersamaan.

Secara khusus, program co-firing biomassa di PLTU Nagan Raya, meskipun dipromosikan sebagai langkah menuju energi bersih , menghadapi kontroversi. Kritik muncul terkait efektivitasnya dalam mengurangi emisi secara signifikan, potensi dampak negatif terhadap hutan jika permintaan biomassa mendorong penebangan liar, serta masalah praktis seperti pasokan biomassa lokal yang jauh dari mencukupi dan isu keekonomiannya. Hal ini menunjukkan bahwa co-firing mungkin lebih tepat dilihat sebagai strategi transisi dengan keterbatasan, bukan solusi akhir yang berkelanjutan.

2.4 Konteks Kebijakan: Rencana Umum Energi Aceh (RUEA)

Pengelolaan energi di Aceh diatur dalam kerangka kebijakan formal. Rencana Umum Energi Aceh (RUEA) merupakan turunan dari kebijakan energi nasional (UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Rencana Umum Energi Nasional/RUEN) yang diwujudkan dalam bentuk Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2019. Qanun ini menjadi pedoman lintas sektor bagi Pemerintah Aceh dalam mengelola energi di wilayahnya.

Tujuan utama RUEA adalah mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi Aceh melalui pengelolaan sumber daya energi yang optimal, terpadu, dan berkelanjutan, dengan memperhatikan kekhususan Aceh. RUEA juga bertujuan menjamin keandalan pasokan energi, mendorong pemanfaatan teknologi terkini, dan secara eksplisit menargetkan peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Salah satu target paling ambisius dalam RUEA adalah mencapai porsi EBT sebesar 33,9% dalam bauran energi Aceh pada tahun 2025, dan meningkat menjadi 43,3% pada tahun 2050. Penyusunan RUEA ini dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan energi, termasuk ketergantungan pada energi fosil, kebutuhan energi yang terus meningkat, belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan potensi EBT lokal, serta perlunya perencanaan yang komprehensif untuk menghindari dampak lingkungan dan sosial negatif.

Secara implementasi, Aceh termasuk provinsi yang relatif cepat dalam menetapkan Peraturan Daerah (Perda) RUED melalui Qanun No. 4 Tahun 2019  dan bahkan mendapatkan penghargaan terkait perencanaan implementasi RUED. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh berperan aktif dalam inventarisasi potensi energi, penyusunan studi kelayakan, dan koordinasi.

Namun, terdapat jurang pemisah yang nyata antara target kebijakan yang ambisius dalam RUEA dengan realitas implementasi di lapangan. Laporan pada akhir tahun 2024 menyebutkan bahwa capaian bauran EBT Aceh baru mencapai 12,12% , sangat jauh dari target 33,9% untuk tahun 2025. Proyek-proyek kunci seperti PLTA Peusangan mengalami penundaan bertahun-tahun. Pejabat terkait secara terbuka mengakui adanya kendala investasi, masalah sosial, dan hambatan regulasi sebagai penyebab lambatnya kemajuan. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan Qanun RUEA saja tidak cukup; diperlukan mekanisme implementasi yang efektif, solusi konkret untuk mengatasi hambatan investasi, serta penanganan isu sosial dan lingkungan yang lebih baik agar target transisi energi dapat tercapai.

Bagian 3: Dasar Ilmiah dan Pedagogis: Fisika Energi dan P5

3.1 Konsep Fisika untuk Kelas X

Proyek P5 bertema energi memberikan kesempatan emas untuk mengaplikasikan konsep-konsep fisika fundamental yang dipelajari di kelas X. Pemahaman konsep-konsep ini menjadi dasar ilmiah bagi siswa dalam menganalisis, merancang, dan mengevaluasi solusi terkait energi. Konsep-konsep kunci tersebut meliputi:

  • Bentuk-Bentuk Energi: Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Siswa perlu mengenal berbagai bentuk energi, seperti energi potensial (gravitasi, pegas), energi kinetik (energi gerak), energi mekanik (jumlah potensial dan kinetik), energi termal (panas), energi listrik, energi kimia (tersimpan dalam bahan bakar, makanan, baterai), energi nuklir, energi cahaya, dan energi bunyi.
  • Usaha (Work): Dalam fisika, usaha (W) didefinisikan sebagai hasil kali gaya (F) dengan perpindahan (s) pada arah gaya (W = F.s).Usaha berkaitan erat dengan perubahan energi. Teorema Usaha-Energi menyatakan bahwa usaha yang dilakukan pada suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik benda tersebut (W = ΔEk). Usaha juga dapat menyebabkan perubahan energi potensial (W = ΔEp).
  • Hukum Kekekalan Energi: Prinsip fundamental ini menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Jumlah total energi dalam sistem terisolasi selalu konstan. Hukum Kekekalan Energi Mekanik (EM = EK + EP = konstan) berlaku jika tidak ada gaya non-konservatif (seperti gesekan) yang bekerja. Adanya gesekan akan mengubah sebagian energi mekanik menjadi energi panas.
  • Konversi Energi: Proses perubahan bentuk energi (misalnya, dari energi cahaya matahari menjadi energi listrik oleh panel surya, atau energi potensial air menjadi energi listrik oleh PLTA) disebut konversi energi. Memahami proses konversi ini adalah inti dari pemahaman cara kerja pembangkit listrik.
  • Daya (Power): Daya (P) didefinisikan sebagai laju energi yang ditransfer atau laju usaha yang dilakukan per satuan waktu (P = W/t = E/t). Satuan daya adalah Watt (Joule/detik). Daya juga dapat dihitung sebagai hasil kali gaya dengan kecepatan (P = F.v). Konsep daya penting untuk memahami kapasitas pembangkit listrik atau laju konsumsi energi perangkat.
  • Efisiensi Energi: Efisiensi (η) adalah ukuran seberapa efektif suatu proses konversi energi. Didefinisikan sebagai perbandingan antara energi keluaran yang bermanfaat (E_out) dengan total energi masukan (E_in), biasanya dinyatakan dalam persen (η = (E_out / E_in) x 100%). Karena selalu ada energi yang hilang (biasanya dalam bentuk panas akibat gesekan atau resistansi), efisiensi selalu kurang dari 100%. Memahami efisiensi penting untuk mengevaluasi kinerja perangkat atau sistem energi.
  • Prinsip Kerja Pembangkit Listrik: Siswa perlu memahami prinsip fisika dasar di balik berbagai jenis pembangkit listrik yang relevan dengan konteks Aceh:
  • PLTA/Mikrohidro: Mengubah energi potensial gravitasi air (Ep = mgh) menjadi energi kinetik (Ek = ½mv²) saat air jatuh atau mengalir. Aliran air memutar turbin (konversi ke energi mekanik), yang kemudian memutar generator untuk menghasilkan listrik melalui induksi elektromagnetik. Daya yang dihasilkan bergantung pada tinggi jatuh (head) dan debit air (Q).
  • PLTS (Fotovoltaik): Mengubah energi cahaya (foton) dari matahari langsung menjadi energi listrik melalui efek fotovoltaik pada sel surya. Output listrik (arus DC) bergantung pada intensitas radiasi matahari dan efisiensi panel.
  • PLTB (Angin): Mengubah energi kinetik angin (Ek = ½mv²) menjadi energi mekanik rotasi saat angin memutar bilah turbin. Rotasi ini menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Daya yang dihasilkan sangat bergantung pada kecepatan angin (P ∝ v³).
  • PLTP (Panas Bumi): Memanfaatkan energi panas dari dalam bumi untuk memanaskan air menjadi uap. Uap bertekanan tinggi digunakan untuk memutar turbin (energi termal ke mekanik), yang selanjutnya menggerakkan generator.
  • PLTU/Biomassa (Termal): Membakar bahan bakar (batu bara, biomassa) untuk melepaskan energi kimia menjadi energi termal. Panas digunakan untuk mendidihkan air menjadi uap bertekanan tinggi. Uap memutar turbin (energi termal/kinetik uap ke mekanik), yang menggerakkan generator.28 Co-firing adalah praktik mencampur biomassa dengan batu bara dalam proses pembakaran.

Dengan mengaitkan konsep-konsep fisika abstrak seperti konversi energi dan efisiensi  ke dalam konteks nyata pembangkit listrik yang ada atau berpotensi di Aceh (PLTA, PLTS, PLTU Nagan Raya, potensi panas bumi) , pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan. Siswa dapat melihat bagaimana rumus dan hukum fisika diaplikasikan untuk menghasilkan energi yang mereka gunakan sehari-hari atau untuk mengatasi tantangan energi lokal. Keterkaitan ini membuat fisika tidak lagi terasa sebagai sekumpulan teori terisolasi, melainkan sebagai alat untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka, sejalan dengan semangat pembelajaran kontekstual dalam P5.

3.2 Integrasi Proyek Energi dengan Dimensi P5

Proyek P5 bertema energi secara inheren menyediakan platform yang kaya untuk mengembangkan keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Berikut adalah contoh bagaimana proyek-proyek energi dapat diintegrasikan dengan dimensi-dimensi tersebut:

  • Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Proyek energi dapat menumbuhkan akhlak mulia terhadap alam dengan menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan. Diskusi mengenai dampak lingkungan dari berbagai sumber energi dan pentingnya memilih solusi yang berkelanjutan dapat memperkuat pemahaman ini. Selain itu, aspek akhlak terhadap manusia juga relevan saat membahas dampak sosial proyek energi terhadap masyarakat lokal.
  • Berkebinekaan Global: Isu energi seperti perubahan iklim akibat emisi karbon, penipisan sumber daya fosil, dan transisi ke energi terbarukan adalah isu global. Melalui proyek ini, siswa dapat memahami posisi dan tantangan Aceh dalam konteks global ini, belajar dari solusi energi yang diterapkan di negara lain, dan menyadari peran Indonesia dalam upaya transisi energi global.
  • Bergotong Royong: Hampir semua proyek energi yang diusulkan memerlukan kerja sama tim. Siswa perlu berkolaborasi dalam merancang, mencari informasi, membangun prototipe, melakukan pengukuran, menganalisis data, dan mempresentasikan hasil. Kemampuan untuk berbagi tugas, berkomunikasi efektif, dan saling mendukung menjadi kunci keberhasilan proyek.
  • Mandiri: Siswa didorong untuk mengambil inisiatif dalam proses belajar mereka. Mereka perlu mandiri dalam mencari sumber informasi, merencanakan langkah kerja, mengatasi tantangan teknis atau non-teknis yang muncul selama proyek, dan melakukan refleksi atas pembelajaran yang diperoleh.
  • Bernalar Kritis: Proyek energi menuntut siswa untuk berpikir kritis dalam berbagai tahapan. Mereka harus menganalisis data (potensi energi, data konsumsi, data hasil percobaan), mengevaluasi kelebihan dan kekurangan berbagai sumber energi, mengidentifikasi masalah energi di lingkungan sekitar (pemborosan, polusi, akses terbatas), menguji hipotesis, dan mengusulkan solusi yang didukung oleh bukti dan argumen logis.
  • Kreatif: Dimensi kreatif sangat terasah dalam proyek-proyek ini. Siswa ditantang untuk merancang dan membangun prototipe alat penghasil atau penghemat energi (pemanas air surya, biodigester, model turbin) , mencari solusi inovatif untuk masalah energi lokal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, serta mengkomunikasikan ide dan hasil karya mereka dalam bentuk yang menarik (poster, video, presentasi).

Contoh-contoh umum proyek P5 yang sering ditemukan dalam literatur, seperti yang bertema “Gaya Hidup Berkelanjutan” atau “Rekayasa dan Teknologi”, seringkali melibatkan aktivitas seperti pengelolaan sampah menjadi produk berguna (upcycling) , kampanye hemat air , penghijauan sekolah , atau pembuatan teknologi sederhana. Keterampilan yang dikembangkan dalam proyek-proyek tersebut—riset, desain, pembuatan, pengujian, kolaborasi, komunikasi—sangat relevan dan dapat diterapkan dalam konteks proyek energi.

Dengan demikian, kerangka kerja P5  menjadi wahana yang ideal untuk pembelajaran fisika terapan yang berakar pada konteks lokal Aceh. Proyek energi tidak hanya menjadi ajang belajar konsep fisika, tetapi juga mendorong siswa untuk mengaplikasikannya dalam mengatasi masalah nyata yang dihadapi komunitas mereka. Proses ini menumbuhkan rasa kepemilikan (agency) dan tanggung jawab sosial, memberdayakan siswa untuk melihat diri mereka sebagai bagian dari solusi untuk masa depan energi Aceh yang lebih berkelanjutan, sekaligus mengembangkan karakter Profil Pelajar Pancasila secara holistik.

Bagian 4: Ide Proyek P5 Kreatif: Menjelajahi Sumber Energi Aceh

Berikut adalah enam ide proyek P5 yang dirancang khusus untuk siswa SMA kelas X di Aceh, mengintegrasikan konsep fisika, dimensi P5, dan konteks energi lokal:

4.1 Proyek 1: Mini PLTS Atap Sekolah: Dari Matahari Menjadi Listrik Belajar

  • Relevansi Konteks Aceh: Proyek ini sangat relevan mengingat potensi energi surya Aceh yang sangat tinggi  dengan intensitas radiasi matahari yang baik. Selain itu, proyek ini dapat menjadi model solusi untuk meningkatkan kesadaran akan energi bersih dan menjawab tantangan potensi ketidakstabilan jaringan listrik atau kesulitan akses di beberapa area.
  • Tujuan & Dimensi P5: Siswa diharapkan dapat memahami prinsip konversi energi surya menjadi listrik (Bernalar Kritis, Kreatif), merancang dan membangun sistem PLTS skala kecil (Kreatif, Gotong Royong), menganalisis perbandingan biaya dan manfaatnya dibandingkan listrik konvensional dari PLN (Bernalar Kritis), serta mempromosikan upaya penghematan energi di lingkungan sekolah (Akhlak Mulia – peduli lingkungan).
  • Konsep Fisika Terapan: Efek fotovoltaik pada sel surya, konversi energi (cahaya ke listrik), arus searah (DC) dan bolak-balik (AC), hubungan daya, tegangan, dan arus (P=IV), konsep energi (E=Pt), rangkaian seri dan paralel (untuk panel dan baterai), perhitungan efisiensi panel surya.
  • Rancangan Aktivitas:
  1. Riset: Mengumpulkan data potensi radiasi matahari di lokasi sekolah (menggunakan data online atau pengukuran sederhana).
  2. Desain: Merancang sistem PLTS mini, misalnya untuk menyalakan beberapa lampu LED atau kipas angin di satu ruang kelas, atau sebagai stasiun pengisian daya perangkat elektronik. Menentukan kebutuhan jumlah panel surya, kapasitas baterai (jika off-grid), spesifikasi charge controller dan inverter (jika menggunakan AC).
  3. Perhitungan: Mengestimasi output energi harian berdasarkan spesifikasi panel dan data radiasi. Menghitung kebutuhan komponen.
  4. Perakitan: Merakit komponen-komponen PLTS (panel, controller, baterai, inverter, beban) dengan aman di bawah pengawasan guru.
  5. Pengujian: Mengukur tegangan (V), arus (I), dan daya (P) yang dihasilkan oleh sistem dalam kondisi pencahayaan berbeda (terik, mendung). Mencatat data energi yang dihasilkan (misalnya, menggunakan energy meter sederhana).
  6. Analisis: Membandingkan biaya investasi awal dan potensi penghematan biaya listrik dibandingkan tarif PLN. Menganalisis kinerja sistem berdasarkan data pengukuran.
  • Produk/Hasil Akhir: Prototipe Mini PLTS yang berfungsi di lingkungan sekolah, laporan teknis yang mencakup desain, perhitungan, data hasil pengujian, analisis biaya-manfaat, serta presentasi atau infografis untuk disosialisasikan kepada warga sekolah.84
  • Sumber Daya: Panel surya skala kecil, charge controller, baterai aki (opsional, untuk off-grid), inverter (opsional, jika butuh AC), multimeter, kabel, konektor, lampu LED/kipas DC/USB port sebagai beban, alat pertukangan dasar, peralatan keselamatan (sarung tangan, kacamata), data cuaca/radiasi online, potensi narasumber dari instalatur PLTS lokal.

4.2 Proyek 2: Air Mengalir, Desa Terang: Rancang Bangun Pikohidro Sederhana

  • Relevansi Konteks Aceh: Memanfaatkan potensi energi hidro Aceh yang sangat besar, termasuk sungai kecil dan saluran irigasi yang cocok untuk skala piko atau mikrohidro.5 Proyek ini relevan sebagai solusi potensial penyediaan listrik untuk daerah pedesaan atau terpencil di Aceh yang belum terjangkau jaringan PLN  dan berkaitan dengan proyek PLTMH yang sudah ada atau direncanakan di Aceh.
  • Tujuan & Dimensi P5: Siswa memahami prinsip konversi energi air menjadi listrik (Bernalar Kritis), mampu merancang dan membangun model turbin/generator pikohidro sederhana (Kreatif, Gotong Royong), menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi output (tinggi jatuh/head, debit air) (Bernalar Kritis, Mandiri), serta menganalisis potensi aplikasi lokal di lingkungan sekitar (Bernalar Kritis, Bergotong Royong).
  • Konsep Fisika Terapan: Konversi energi (potensial gravitasi → kinetik → mekanik rotasi → listrik), energi potensial gravitasi (Ep=mgh), energi kinetik (Ek=½mv²), debit air (Q = A.v, di mana A luas penampang, v kecepatan aliran), daya hidrolik potensial (P ≈ ρ.g.Q.H.η, di mana ρ massa jenis air, g percepatan gravitasi, H tinggi jatuh efektif, η efisiensi), torsi, gerak rotasi, prinsip kerja generator (induksi elektromagnetik).
  • Rancangan Aktivitas:
  1. Survei Lokasi: Mengidentifikasi potensi sumber air terdekat (selokan, sungai kecil, saluran irigasi) yang memiliki aliran dan perbedaan ketinggian (head).
  2. Pengukuran: Mengukur atau mengestimasi tinggi jatuh (head) dan debit aliran air (misalnya dengan metode apung atau bucket method).
  3. Desain Turbin: Meriset desain turbin air sederhana yang bisa dibuat dari bahan bekas (misalnya kincir air dari sendok plastik/CD, turbin propeller sederhana dari botol plastik ).
  4. Pembuatan Model: Membangun model turbin skala kecil menggunakan bahan daur ulang atau mudah didapat.
  5. Integrasi Generator: Menghubungkan poros turbin ke generator DC kecil (bisa menggunakan dinamo mainan/bekas).
  6. Pengujian: Menguji model di sumber air (jika memungkinkan dan aman) atau menggunakan pompa air untuk simulasi. Mengukur tegangan dan arus listrik yang dihasilkan menggunakan multimeter pada variasi debit atau head yang berbeda (jika bisa diatur).
  7. Analisis Potensi Lokal: Meneliti kebutuhan listrik di komunitas sekitar (jika ada daerah belum berlistrik) dan mengevaluasi apakah lokasi yang disurvei memiliki potensi nyata untuk pikohidro.
  • Produk/Hasil Akhir: Model pikohidro skala kecil yang berfungsi, laporan teknis berisi desain, data pengukuran (head, debit, V, I), perhitungan daya dan efisiensi sederhana, analisis potensi aplikasi lokal, dan presentasi hasil proyek.
  • Sumber Daya: Bahan daur ulang (botol plastik, sendok plastik, CD bekas), dinamo DC kecil/motor DC bekas, multimeter, selang/pipa, pompa air (opsional, untuk simulasi), alat pertukangan dasar, lem/perekat, sumber air (jika aman diakses).

4.3 Proyek 3: Energi dari Limbah Dapur dan Kebun: Membuat Biodigester Skala Rumah Tangga

  • Relevansi Konteks Aceh: Memanfaatkan potensi biomassa Aceh yang melimpah, baik dari limbah pertanian (sawit, kopi, padi) maupun sampah organik rumah tangga. Proyek ini juga menjawab isu pengelolaan sampah organik dan menyediakan alternatif bahan bakar memasak yang bersih dan murah, mengurangi ketergantungan pada LPG atau kayu bakar. Berkaitan dengan inisiatif lokal seperti pembuatan bio-coke dari bonggol jagung.
  • Tujuan & Dimensi P5: Siswa memahami proses biologis pencernaan anaerobik dan produksi biogas (Bernalar Kritis), mampu merancang dan membangun biodigester sederhana skala kecil (Kreatif, Gotong Royong), menyelidiki pengaruh jenis bahan baku, suhu, atau rasio C/N terhadap produksi gas (Bernalar Kritis, Mandiri), menganalisis manfaat ganda biogas (energi dan pupuk organik) serta pengurangan sampah (Bernalar Kritis), dan mempromosikan pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan (Akhlak Mulia – peduli lingkungan).
  • Konsep Fisika Terapan: Energi kimia yang tersimpan dalam biomassa, proses biologi (respirasi anaerob oleh mikroorganisme), komposisi biogas (metana/CH4, karbon dioksida/CO2) , hubungan antara tekanan, volume, dan suhu gas (Hukum Gas Ideal secara kualitatif), konsep tekanan gas, energi kalor yang dihasilkan dari pembakaran biogas (nilai kalor metana), prinsip pembakaran.
  • Rancangan Aktivitas:
  1. Riset: Mempelajari desain biodigester sederhana (tipe batch atau fixed dome skala kecil)  dan proses fermentasi anaerobik. Mengidentifikasi jenis sampah organik yang melimpah di lingkungan sekolah atau rumah (sisa makanan, potongan sayur/buah, daun kering, kotoran ternak jika tersedia).
  2. Konstruksi: Membangun reaktor biodigester skala kecil menggunakan bahan yang mudah didapat seperti drum plastik besar, ember, pipa PVC, dan selang. Memastikan reaktor kedap udara.
  3. Pengisian: Menyiapkan campuran bahan baku (substrat) dengan air (rasio tertentu, misal 1:1 atau 1:2) dan memasukkannya ke dalam digester. Menambahkan starter (misalnya kotoran ternak segar atau lumpur dari selokan) untuk mempercepat proses.
  4. Monitoring: Mengamati dan mencatat produksi gas setiap hari (misalnya dengan mengukur volume gas yang terkumpul di penampung gas seperti ban dalam bekas atau kantong plastik tebal). Mencatat suhu lingkungan.
  5. Pengujian Gas: Setelah beberapa minggu (biasanya 2-4 minggu ), menguji apakah gas yang dihasilkan mudah terbakar (dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan ketat guru di area terbuka). Mengamati warna nyala api (nyala biru menandakan kandungan metana yang baik ).
  6. Analisis Slurry: Menganalisis potensi slurry (lumpur sisa digestasi) sebagai pupuk organik.
  • Produk/Hasil Akhir: Model biodigester skala rumah tangga yang berfungsi menghasilkan gas metana, laporan proyek yang mencakup desain, proses pembuatan, data pengamatan (volume gas harian, suhu, hasil uji nyala), analisis potensi bahan baku lokal, dan presentasi mengenai manfaat biogas dan pengelolaan sampah organik.
  • Sumber Daya: Drum plastik besar/ember bekas, pipa PVC dan sambungan, selang plastik, lem pipa/sealant silikon, ban dalam bekas/kantong plastik tebal untuk penampung gas, sampah organik (sisa dapur, daun), air, starter (kotoran ternak/lumpur), termometer (opsional), alat pertukangan dasar, peralatan keselamatan (sarung tangan).

4.4 Proyek 4: Panas Matahari untuk Air Mandi: Merakit Pemanas Air Surya Sederhana (DIY)

  • Relevansi Konteks Aceh: Memanfaatkan potensi energi surya Aceh yang tinggi  untuk kebutuhan praktis rumah tangga. Proyek ini dapat mengurangi konsumsi listrik atau gas untuk memanaskan air, sehingga menghemat biaya energi bagi keluarga. Teknologinya relatif sederhana dan dapat diadaptasi menggunakan bahan lokal.
  • Tujuan & Dimensi P5: Siswa memahami prinsip perpindahan kalor (konduksi, konveksi, radiasi) dan pemanfaatan energi termal matahari (Bernalar Kritis), mampu merancang dan membangun pemanas air surya sederhana (Kreatif, Gotong Royong), menguji efektivitas alat dalam menaikkan suhu air (Bernalar Kritis, Mandiri), serta mempromosikan praktik efisiensi energi di rumah (Akhlak Mulia – peduli lingkungan, Mandiri).
  • Konsep Fisika Terapan: Mekanisme perpindahan kalor (konduksi melalui pipa/selang, konveksi alami/termosifon pada aliran air , radiasi dari matahari), penyerapan dan pemantulan radiasi (permukaan gelap menyerap lebih baik), kalor jenis air (Q=mcΔT), konversi energi (radiasi surya menjadi energi termal), laju aliran kalor, daya pemanasan (P=Q/t), konsep isolasi termal untuk mengurangi kehilangan panas.
  • Rancangan Aktivitas:
  1. Riset: Mempelajari berbagai desain pemanas air surya sederhana, seperti tipe kolektor panel datar dengan pipa/selang hitam, atau tipe tabung vakum (jika ingin lebih kompleks), atau sistem galon sederhana.
  2. Pengumpulan Bahan: Menyiapkan bahan seperti selang taman berwarna hitam atau pipa PVC yang dicat hitam, kotak kayu/bingkai sebagai isolator, penutup transparan (plastik tebal atau kaca), wadah penampung air (galon, ember) , bahan isolasi (styrofoam, serbuk gergaji).
  3. Konstruksi: Membuat kotak kolektor yang terisolasi. Menyusun selang/pipa hitam di dalam kotak dengan pola berkelok (zigzag) untuk memaksimalkan penyerapan panas. Menutup kotak dengan penutup transparan. Menghubungkan ujung selang/pipa ke wadah penampung air (inlet di bawah, outlet di atas untuk efek termosifon).
  4. Penempatan: Meletakkan unit kolektor di lokasi yang mendapat sinar matahari langsung sepanjang hari, idealnya dengan kemiringan tertentu menghadap matahari. Menempatkan tangki penampung sedikit lebih tinggi dari kolektor untuk sirkulasi alami (termosifon).
  5. Pengujian: Mengisi sistem dengan air. Mengukur suhu air masuk (inlet) dan suhu air keluar (outlet) dari kolektor secara berkala menggunakan termometer. Mencatat waktu pengujian dan kondisi cuaca (cerah/berawan).
  6. Analisis: Menghitung kenaikan suhu (ΔT) yang dicapai. Mengestimasi jumlah energi kalor yang diserap (Q=mcΔT). Jika memungkinkan, mengestimasi efisiensi alat (membandingkan energi yang diserap air dengan perkiraan energi matahari yang diterima kolektor).
  • Produk/Hasil Akhir: Model pemanas air tenaga surya sederhana yang berfungsi, laporan proyek berisi desain, langkah pembuatan, data pengukuran suhu, perhitungan energi/efisiensi sederhana, dan presentasi demonstrasi cara kerja alat.
  • Sumber Daya: Selang taman hitam/pipa PVC hitam, kotak kayu/styrofoam, plastik bening/kaca, wadah air (galon/ember), termometer, alat pertukangan dasar, sealant/lem tahan air.

4.5 Proyek 5: Jejak Karbon Energi Kita: Investigasi Dampak Lingkungan PLTU vs EBT di Aceh

  • Relevansi Konteks Aceh: Mengangkat isu lingkungan dan sosial yang sangat nyata dan menjadi perdebatan lokal terkait operasional PLTU Nagan Raya dan pembangunan proyek EBT seperti PLTA Peusangan. Proyek ini mendorong siswa untuk terlibat dalam diskursus energi lokal dengan pendekatan kritis berbasis data.
  • Tujuan & Dimensi P5: Siswa mampu menganalisis secara kritis dampak lingkungan dan sosial dari berbagai sumber energi (Bernalar Kritis), melakukan riset mendalam tentang studi kasus lokal (PLTU Nagan Raya, PLTA Peusangan) (Mandiri, Bernalar Kritis), memahami konsep jejak karbon, polusi, dan penggunaan sumber daya (Bernalar Kritis), membangun argumen berbasis bukti mengenai pilihan energi berkelanjutan untuk Aceh (Bernalar Kritis, Bergotong Royong), serta mengkomunikasikan temuan secara efektif dan persuasif (Gotong Royong).
  • Konsep Fisika Terapan: Sumber energi (fosil vs terbarukan), proses pembakaran (menghasilkan emisi CO2, SOx, NOx, partikulat dari batu bara/biomassa) , efek rumah kaca dan pemanasan global, dispersi polutan di udara, densitas energi bahan bakar, kebutuhan lahan untuk pembangkit listrik (PLTS butuh area luas 111, biomassa butuh lahan untuk tanaman energi ), penggunaan air dalam siklus PLTU (pendinginan), prinsip efisiensi pembangkitan.
  • Rancangan Aktivitas:
  1. Riset Studi Kasus: Mengumpulkan informasi detail mengenai PLTU Nagan Raya (kapasitas, jenis bahan bakar termasuk co-firing , teknologi pengendalian polusi , laporan isu lingkungan/kesehatan/sosial dari berita atau laporan LSM ) dan PLTA Peusangan (kapasitas, prinsip kerja, potensi manfaat energi bersih , potensi dampak lingkungan/sosial seperti pembebasan lahan, risiko gempa, ekosistem ).
  2. Riset EBT Lain: Mengumpulkan informasi mengenai potensi dampak (positif dan negatif) dari pengembangan EBT lain di Aceh (misalnya, PLTS skala besar butuh lahan, PLTP bisa berdampak pada lanskap/air tanah, PLTB bisa berdampak pada burung/estetika).
  3. Analisis Komparatif: Membandingkan PLTU dengan opsi EBT (terutama PLTA dan PLTS) berdasarkan kriteria seperti: emisi gas rumah kaca dan polutan udara, penggunaan lahan, penggunaan air, limbah padat/cair, dampak terhadap keanekaragaman hayati, dampak sosial (lapangan kerja, konflik lahan, kesehatan masyarakat). Gunakan data kualitatif dan kuantitatif (jika tersedia).
  4. Estimasi Jejak Karbon: Menggunakan kalkulator jejak karbon online atau data faktor emisi (jika ditemukan) untuk membuat estimasi sederhana jejak karbon per kWh listrik dari skenario energi yang berbeda (misalnya, dominasi PLTU vs dominasi EBT).
  5. Debat/Presentasi/Diskusi: Menyiapkan materi untuk debat, presentasi, atau diskusi panel yang membandingkan berbagai opsi energi untuk masa depan Aceh, lengkap dengan argumen pro dan kontra berdasarkan temuan riset.
  • Produk/Hasil Akhir: Laporan analisis komparatif yang mendalam, presentasi multimedia, infografis perbandingan dampak, naskah debat, atau position paper yang mengartikulasikan argumen siswa mengenai arah kebijakan energi yang paling sesuai untuk Aceh berdasarkan analisis dampak lingkungan dan sosial.
  • Sumber Daya: Akses internet untuk riset artikel berita , laporan pemerintah/PLN (jika dapat diakses), laporan organisasi lingkungan (seperti WALHI ), data BPS/ESDM, kalkulator jejak karbon online, buku teks atau sumber ilmiah mengenai dampak lingkungan energi.

4.6 Proyek 6: Angin Pesisir Aceh: Potensi Energi Terbarukan Skala Kecil

  • Relevansi Konteks Aceh: Menjelajahi potensi energi angin yang dimiliki Aceh, terutama di wilayah pesisir , yang mungkin belum banyak dieksplorasi dibandingkan hidro atau surya. Proyek ini cocok untuk aplikasi skala kecil di tingkat komunitas atau rumah tangga pesisir.
  • Tujuan & Dimensi P5: Siswa memahami prinsip dasar energi angin dan konversinya menjadi listrik (Bernalar Kritis), mampu merancang dan membangun model turbin angin sederhana (Kreatif, Gotong Royong), melakukan pengukuran kecepatan angin dan output listrik model turbin (Bernalar Kritis, Mandiri), serta menganalisis kelayakan penerapan turbin angin skala kecil di wilayah pesisir Aceh (Bernalar Kritis).
  • Konsep Fisika Terapan: Energi kinetik angin (Ek = ½mv², di mana m adalah massa udara yang bergerak), daya dalam angin (proporsional dengan luas sapuan baling-baling dan pangkat tiga kecepatan angin, P ∝ A.v³), konversi energi (kinetik → mekanik rotasi → listrik), prinsip aerodinamika sederhana pada bilah turbin (gaya angkat/lift), gerak rotasi, prinsip kerja generator.
  • Rancangan Aktivitas:
  1. Riset Angin Lokal: Mencari data kecepatan angin rata-rata di wilayah pesisir Aceh (jika tersedia dari stasiun BMKG terdekat atau sumber online) atau melakukan pengukuran sederhana menggunakan anemometer (jika ada).
  2. Desain Turbin: Merancang bilah turbin sederhana menggunakan bahan seperti pipa PVC yang dibelah dan dibentuk, atau kayu ringan. Menentukan jumlah bilah dan sudut pemasangan.
  3. Konstruksi Model: Membangun model turbin angin skala kecil, termasuk poros, bantalan (bearing), dan tiang penyangga.
  4. Integrasi Generator: Menghubungkan poros turbin ke generator DC kecil (dinamo) atau motor DC. Menghubungkan output generator ke beban (lampu LED kecil) atau multimeter.
  5. Pengujian: Menguji model di luar ruangan pada hari berangin (dengan pengawasan dan di lokasi aman) atau menggunakan kipas angin besar untuk simulasi di dalam ruangan. Mengukur kecepatan angin (jika memungkinkan) dan mengukur tegangan/arus listrik yang dihasilkan pada berbagai kecepatan angin.
  6. Analisis Kelayakan: Meriset perkiraan biaya turbin angin skala kecil yang komersial. Menganalisis apakah potensi angin lokal dan output yang dihasilkan (berdasarkan model atau data) cukup menjanjikan untuk aplikasi nyata (misalnya penerangan rumah sederhana, pengisian baterai) di komunitas pesisir Aceh.
  • Produk/Hasil Akhir: Model turbin angin skala kecil yang berfungsi, laporan proyek yang mencakup desain, data kecepatan angin (jika ada), data output listrik (V, I), analisis sederhana mengenai kelayakan aplikasi di pesisir Aceh, dan presentasi demonstrasi model.
  • Sumber Daya: Pipa PVC/kayu ringan untuk bilah, dinamo DC kecil/motor DC, multimeter/lampu LED, bantalan (bearing)/hub roda sepeda bekas, tiang/penyangga, alat pertukangan dasar, kipas angin besar (untuk pengujian indoor), anemometer (opsional), data cuaca/angin online, panduan desain turbin angin DIY online.

Bagian 5: Panduan Implementasi untuk Guru

Keberhasilan implementasi proyek P5 bertema energi ini sangat bergantung pada peran guru sebagai fasilitator dan perancah pembelajaran. Berikut beberapa panduan praktis bagi guru di Aceh:

  • Fasilitasi Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Guru sebaiknya memposisikan diri sebagai fasilitator yang membimbing siswa melalui proses penemuan, bukan sebagai satu-satunya sumber informasi. Dorong siswa untuk bertanya, merumuskan masalah, melakukan riset mandiri, merancang eksperimen atau prototipe, menguji ide, dan merefleksikan temuan mereka. Berikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih aspek proyek yang paling menarik minat mereka dalam batasan tema yang ditentukan.
  • Prioritaskan Keselamatan (Safety First): Mengingat beberapa proyek melibatkan potensi bahaya (listrik pada proyek PLTS/Pikohidro/Angin, alat potong/bor, gas mudah terbakar pada biodigester, kerja di ketinggian pada pemanas air surya), aspek keselamatan harus menjadi prioritas utama. Pastikan siswa memahami risiko dan mengikuti prosedur keselamatan yang benar. Sediakan peralatan pelindung diri (kacamata, sarung tangan) dan lakukan pengawasan ketat selama kegiatan praktikum atau konstruksi. Uji coba biogas harus dilakukan di ruang terbuka dan jauh dari sumber api.
  • Penilaian Holistik dan Berkelanjutan: Penilaian P5 tidak hanya berfokus pada produk akhir, tetapi juga pada proses dan pengembangan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Gunakan berbagai metode penilaian seperti:
  • Jurnal Proyek: Siswa mencatat ide, rencana, proses kerja, tantangan, dan refleksi mereka.
  • Observasi: Guru mengamati partisipasi siswa, kemampuan bergotong royong, bernalar kritis, dan kreativitas selama proyek berlangsung.
  • Presentasi dan Pameran Karya: Menilai kemampuan komunikasi, pemahaman konsep, dan kualitas produk/temuan.
  • Penilaian Diri dan Teman Sebaya: Mendorong siswa untuk merefleksikan kontribusi diri dan rekan satu tim.
  • Rubrik Penilaian: Mengembangkan rubrik yang jelas untuk menilai berbagai aspek proyek, termasuk kedalaman pemahaman fisika, kualitas desain/konstruksi, analisis data, dan pengembangan dimensi P5.
  • Pelibatan Komunitas Lokal: Manfaatkan sumber daya dan keahlian yang ada di komunitas lokal Aceh. Undang praktisi atau ahli sebagai narasumber, misalnya staf PLN untuk menjelaskan sistem kelistrikan, teknisi EBT lokal, petani yang memanfaatkan limbah biomassa, tokoh masyarakat di sekitar lokasi PLTA/PLTU, atau akademisi dari universitas terdekat.28 Jika memungkinkan, ajak siswa melakukan kunjungan lapangan (misalnya ke PLTMH terdekat, lokasi potensi EBT, atau TPA untuk melihat pengelolaan sampah organik). Siswa juga dapat mempresentasikan hasil proyek mereka kepada komunitas atau pihak terkait sebagai bentuk aksi nyata.
  • Adaptasi dengan Konteks Lokal Spesifik: Guru diharapkan dapat mengadaptasi detail proyek agar sesuai dengan kondisi spesifik sekolah dan lingkungan sekitarnya di Aceh. Misalnya, jenis limbah organik yang digunakan untuk biodigester disesuaikan dengan yang paling melimpah di daerah tersebut (limbah pasar, sisa dapur, limbah pertanian spesifik seperti kopi atau sawit jika relevan dan dapat diakses). Lokasi investigasi untuk proyek pikohidro atau angin disesuaikan dengan aksesibilitas dan potensi nyata di sekitar sekolah.
  • Mendorong Integrasi Lintas Disiplin: Meskipun fokus utama adalah Fisika, dorong siswa untuk melihat keterkaitan tema energi dengan mata pelajaran lain. Misalnya, proses biologis dalam biodigester (Biologi), reaksi kimia pembakaran (Kimia), analisis biaya-manfaat (Ekonomi), dampak sosial proyek energi (Sosiologi), penulisan laporan dan presentasi (Bahasa Indonesia), atau bahkan aspek seni dalam desain produk atau materi kampanye.

Bagian 6: Penutup

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema sumber energi menawarkan kesempatan luar biasa bagi siswa SMA kelas X di Aceh untuk terlibat dalam pembelajaran yang bermakna, kontekstual, dan relevan dengan tantangan serta potensi daerah mereka. Ide-ide proyek yang telah diuraikan—mulai dari merakit mini PLTS, merancang pikohidro, membangun biodigester, membuat pemanas air surya, menginvestigasi dampak lingkungan energi, hingga mengeksplorasi potensi angin pesisir—dirancang untuk mengintegrasikan pemahaman konsep-konsep fisika fundamental (seperti konversi energi, daya, efisiensi) dengan pengembangan dimensi-dimensi luhur Profil Pelajar Pancasila (bernalar kritis, kreatif, gotong royong, mandiri, beriman dan berakhlak mulia, berkebinekaan global).

Melalui keterlibatan aktif dalam proyek-proyek ini, siswa tidak hanya akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang ilmu fisika, tetapi juga mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang esensial, seperti pemecahan masalah, kerja sama tim, komunikasi, dan literasi digital. Lebih penting lagi, proyek-proyek ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran lingkungan, kepekaan terhadap isu-isu sosial terkait energi di Aceh, dan rasa kepemilikan serta tanggung jawab untuk berkontribusi pada masa depan energi daerah yang lebih berkelanjutan.

Kepada para pendidik Fisika di Aceh, laporan ini menyajikan serangkaian titik awal yang dapat diadaptasi dan dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kreativitas guru dan konteks spesifik masing-masing sekolah. Tantangan dalam implementasi mungkin ada, namun potensi manfaat bagi pengembangan kompetensi dan karakter siswa sangatlah besar. Diharapkan ide-ide proyek ini dapat menginspirasi terciptanya pengalaman belajar P5 yang tidak hanya mendidik tetapi juga memberdayakan siswa untuk menjadi agen perubahan positif bagi komunitas dan lingkungan mereka, sejalan dengan cita-cita Kurikulum Merdeka dan visi pembangunan Aceh yang berkelanjutan.

Works cited

  1. Pengertian dan Contoh Projek Gaya Hidup Berkelanjutan – Tirto.id, accessed April 15, 2025, https://tirto.id/pengertian-dan-contoh-projek-gaya-hidup-berkelanjutan-gSFK
  2. Pelaksanaan Program P5 Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Purwokerto: “Projek Gaya Hidup Berkelanjutan”, accessed April 15, 2025, https://sman1purwokerto.sch.id/project/
  3. Contoh Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk TK, PAUD, SD, SMP-SMA, accessed April 15, 2025, https://www.detik.com/jateng/berita/d-7719366/contoh-projek-penguatan-profil-pelajar-pancasila-untuk-tk-paud-sd-smp-sma
  4. Memperkuat Ketahanan Energi Nasional dengan Energi Terbarukan – Coaction Indonesia, accessed April 15, 2025, https://coaction.id/memperkuat-ketahanan-energi-nasional-dengan-energi-terbarukan/
  5. esdm.acehprov.go.id, accessed April 15, 2025, https://esdm.acehprov.go.id/media/2022.08/lampiran_pertanyaan_no_40_naskah_akademik_rued_11.pdf
  6. Modul Ajar Fisika – Energi Terbarukan | PDF – Scribd, accessed April 15, 2025, https://id.scribd.com/document/655678699/2-Modul-Ajar-Fisika-Energi-Terbarukan
  7. Potensi Energi Terbarukan di Provinsi Aceh – Lestari – Kompas.com, accessed April 15, 2025, https://lestari.kompas.com/read/2023/12/20/160000886/potensi-energi-terbarukan-di-provinsi-aceh
  8. Co-firing Sumber Energi Bersih di Aceh, Antara Pasokan dan Isu Degradasi Lingkungan, accessed April 15, 2025, https://fwi.or.id/co-firing-sumber-energi-bersih-di-aceh/
  9. Energi Terbarukan Antara Harapan dan Upaya Pemerintah – dialeksis.com, accessed April 15, 2025, https://www.dialeksis.com/dialetika/energi-terbarukan-antara-harapan-dan-upaya-pemerintah/
  10. Terobosan PLN Aceh Untuk Menunjang Kebutuhan Energi …, accessed April 15, 2025, https://m.trustnews.id/read/4670/Terobosan-PLN-Aceh-Untuk-Menunjang-Kebutuhan-Energi-Masyarakat
  11. Halaman Peluang Investasi – DPMPTSP Aceh, accessed April 15, 2025, https://dpmptsp.acehprov.go.id/halaman/peluang-investasi
  12. Tentang Kami – Pema Global Energi, accessed April 15, 2025, https://pge.id/tentang-pge/tentang-kami/
  13. Listrik yang Didistribusikan Menurut Provinsi (GWh) – Tabel Statistik …, accessed April 15, 2025, https://www.bps.go.id/indicator/7/859/1/listrik-yang-didistribusikan-menurut-provinsi-
  14. Listrik yang Didistribusikan Menurut Provinsi (GWh) – Badan Pusat Statistik, accessed April 15, 2025, https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/ODU5IzI=/listrik-yang-didistribusikan-menurut-provinsi-
  15. Perkiraan Konsumsi Energi Listrik Di Aceh Pada Tahun 2028 Menggunakan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System, accessed April 15, 2025, http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2346797&val=8273&title=Perkiraan%20Konsumsi%20Energi%20Listrik%20Di%20Aceh%20Pada%20Tahun%202028%20Menggunakan%20Metode%20Adaptive%20Neuro%20Fuzzy%20Inference%20System
  16. Perkiraan Konsumsi Energi Listrik Di Aceh Pada Tahun 2028 Menggunakan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System – ResearchGate, accessed April 15, 2025, https://www.researchgate.net/publication/342947860_Perkiraan_Konsumsi_Energi_Listrik_Di_Aceh_Pada_Tahun_2028_Menggunakan_Metode_Adaptive_Neuro_Fuzzy_Inference_System
  17. [EP.Eg.003] Jumlah Pemakaian Listrik, 2013-2014 – Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, accessed April 15, 2025, https://aceh.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTU0IzI=/-ep-eg-003–jumlah-pemakaian-listrik.html
  18. Statistik PLN 2022, accessed April 15, 2025, https://web.pln.co.id/statics/uploads/2023/05/Statistik-PLN-2022-Final-2.pdf
  19. Kementerian ESDM Targetkan PLTA Pertama di Aceh Beroperasi Akhir Tahun 2024, accessed April 15, 2025, https://www.esdm.go.id/en/media-center/news-archives/kementerian-esdm-targetkan-plta-pertama-di-aceh-beroperasi-akhir-tahun-2024
  20. Target Energi Baru Terbarukan: Pesimis akan Tercapai 33 Persen di Tahun 2025 di Aceh, accessed April 15, 2025, https://fwi.or.id/target-energi-baru-terbarukan-pesimis-akan-tercapai-33-persen-di-tahun-2025-di-aceh/
  21. Listrik PON Aceh-Sumut dari Energi Terbarukan – Sekretariat Negara, accessed April 15, 2025, https://setneg.go.id/baca/index/listrik_pon_aceh_sumut_dari_energi_terbarukan
  22. PLTA Peusangan, Pertama di Aceh Beroperasi Akhir Tahun 2024 – zonaebt.com, accessed April 15, 2025, https://zonaebt.com/plta-peusangan-pertama-di-aceh-beroperasi-akhir-tahun-2024/
  23. Anggota Komisi VI DPR RI Kunjungi PLTA Peusangan Aceh Tengah – Infopublik.id, accessed April 15, 2025, https://www.infopublik.id/kategori/nusantara/774345/anggota-komisi-vi-dpr-ri-kunjungi-plta-peusangan-aceh-tengah
  24. Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Sumber Penerangan Utama dari Listrik PLN (Persen), 2024 – Badan Pusat Statistik, accessed April 15, 2025, https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/ODcjMg==/persentase-rumah-tangga-menurut-provinsi-dan-sumber-penerangan-utama-dari-listrik-pln–persen-.html
  25. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2023 – Dinas ESDM Aceh, accessed April 15, 2025, https://esdm.acehprov.go.id/media/2024.05/lkj_2023_esdm_aceh_ta_20231.pdf
  26. Rasio Elektrifikasi Aceh Lampaui Rata Rata Nasional – ESDM, accessed April 15, 2025, https://www.esdm.go.id/id/media-center/news-archives/rasio-elektrifikasi-aceh-lampaui-rata-rata-nasional
  27. peraturan.bpk.go.id, accessed April 15, 2025, https://peraturan.bpk.go.id/Download/286496/Qanun%20No%204%20Thn%202019%20Ttg%20Rencana%20Umum%20Energi%20Aceh.pdf
  28. Menuju Masa Depan Hijau: Sosialisasi Pemanfaatan Energi Terbarukan di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh – Jurnal Universitas Serambi Mekkah, accessed April 15, 2025, https://ojs.serambimekkah.ac.id/BAKTIMAS/article/download/7488/5318
  29. Koka Indonesia (KOKA) Garap Proyek Energi Terbarukan – Investor Daily, accessed April 15, 2025, https://investor.id/business/384736/koka-indonesia-koka-garap-proyek-energi-terbarukan
  30. Aceh Tingkatkan Energi Terbarukan, Ini Sejumlah Sumbernya | kumparan.com, accessed April 15, 2025, https://kumparan.com/acehkini/aceh-tingkatkan-energi-terbarukan-ini-sejumlah-sumbernya-1rwxgsmEd6v
  31. Potensi Energi Terbarukan dan Pentingnya Implementasi Rencana Umum Energi Aceh, accessed April 15, 2025, https://portalsatu.com/potensi-energi-terbarukan-dan-pentingnya-implementasi-rencana-umum-energi-aceh/
  32. Indonesia Energy Transition Outlook 2025 – IESR, accessed April 15, 2025, https://iesr.or.id/wp-content/uploads/2024/12/Indonesia-Energy-Transition-Outlook-2025-Digital-Version.pdf
  33. Analisis Potensi Sumber Energi Matahari dan Angin di Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang – Universitas Syiah Kuala, accessed April 15, 2025, https://jim.usk.ac.id/JIRL/article/download/31625/14324
  34. Sampah Organik Desa Pandan Dulang Kecamatan Semidang Aji dengan Teknologi Biodigester (Organic Waste in Village Pandan Dulang Se – ResearchGate, accessed April 15, 2025, https://www.researchgate.net/publication/364505913_Organic_Sampah_Organik_Desa_Pandan_Dulang_Kecamatan_Semidang_Aji_dengan_Teknologi_Biodigester/fulltext/636cbfa337878b3e879aa037/Organic-Sampah-Organik-Desa-Pandan-Dulang-Kecamatan-Semidang-Aji-dengan-Teknologi-Biodigester.pdf?origin=scientificContributions
  35. Bio Coke dari Bonggol Jagung, Solusi Energi Terbarukan di Saree, accessed April 15, 2025, https://dpp.usk.ac.id/bio-coke-dari-bonggol-jagung-solusi-energi-terbarukan-di-saree/
  36. Pembuatan Biodigester Type Batch Skala 120 Liter untuk menghasilkan Biogas dari Campuran Bahan Baku Kotoran Kambing, Kotoran Aya, accessed April 15, 2025, https://ftuncen.com/index.php/SAINTEK/article/download/676/505/2122
  37. Pemanfaatan Dan Pengelolaan Energi Baru Terbarukan Dari Limbah Kulit Kopi Berbasis Potensi Masyarakat Di Kabupaten Bener Meriah, accessed April 15, 2025, https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31263/1/LP_PKMBPS_2020-Muammar%20Yulian.pdf
  38. KEPUTUSAN KEPALA DINAS NOMOR: / /KDESDM/2018 TENTANG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA SKPA) DINAS ENERG, accessed April 15, 2025, https://esdm.acehprov.go.id/media/2020.10/Renja_Tahun_2019.pdf
  39. Potensi dan tantangan penyediaan energi listrik di Indonesia, accessed April 15, 2025, https://journal-iasssf.com/index.php/JIMESE/article/download/544/295/3450
  40. Revolusi Energi Terbarukan : Status, Potensi dan Tantangan Biomassa dan Air di Indonesia, accessed April 15, 2025, https://www.researchgate.net/publication/384967290_Revolusi_Energi_Terbarukan_Status_Potensi_dan_Tantangan_Biomassa_dan_Air_di_Indonesia
  41. Mengatasi Tantangan Pemasangan Panel Surya di Daerah Terpencil, accessed April 15, 2025, https://dct.co.id/news/mengatasi-tantangan-pemasangan-panel-surya-di-daerah-terpencil/
  42. DAMPAK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) DI GAMPONG SUAK PUNTONG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA SKR – UIN – Ar Raniry Repository, accessed April 15, 2025, https://repository.ar-raniry.ac.id/18593/1/Nefa%20Sari%20Putri%2C%20170802080%2C%20FISIP%2C%20IAN%2C%20082167771359.pdf
  43. Praktik Co-firing PLTU: Bagaimana Dampak Bagi Kesehatan Warga Suak Puntong, Aceh?, accessed April 15, 2025, https://www.mongabay.co.id/2024/09/24/praktik-co-firing-pltu-bagaimana-dampak-bagi-kesehatan-warga-suak-puntong-aceh/
  44. Laut Tercemar dan Sawah Tidak Produktif – Kompas.id, accessed April 15, 2025, https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/10/28/laut-tercemar-dan-sawah-tidak-produktif
  45. PLTU se-Sumatra Diminta Pensiun Dini – Betahita, accessed April 15, 2025, https://betahita.id/news/detail/10010/pltu-se-sumatra-diminta-pensiun-dini.html?v=1710371070
  46. Kemenko Marves: Pemantauan perlu untuk cegah dampak lingkungan PLTU, accessed April 15, 2025, https://www.antaranews.com/berita/4283807/kemenko-marves-pemantauan-perlu-untuk-cegah-dampak-lingkungan-pltu
  47. Handout 3 Co Firing PLTU BB Dengan Biomass – Scribd, accessed April 15, 2025, https://id.scribd.com/document/576537457/20210420-Handout-3-Co-Firing-PLTU-BB-dengan-Biomass
  48. PLTU Nagan Raya gunakan bahan bakar batu bara dengan cangkang sawit, accessed April 15, 2025, https://bengkulu.antaranews.com/berita/265590/pltu-nagan-raya-gunakan-bahan-bakar-batu-bara-dengan-cangkang-sawit
  49. Kementerian ESDM Targetkan PLTA Pertama di Aceh Beroperasi Akhir Tahun 2024, accessed April 15, 2025, https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/kementerian-esdm-targetkan-plta-pertama-di-aceh-beroperasi-akhir-tahun-2024
  50. Berita Permasalahan Ganti Rugi Lahan PLTA Peusangan Diharapkan Segera Tuntas – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, accessed April 15, 2025, https://acehtengahkab.go.id/berita/kategori/koordinasi-antar-kelembagaan/permasalahan-ganti-rugi-lahan-plta-peusangan-diharapkan-segera-tuntas
  51. PLTA Pertama di Aceh Mulai Beroperasi Akhir 2024 – Dunia Energi, accessed April 15, 2025, https://www.dunia-energi.com/plta-pertama-di-aceh-mulai-beroperasi-akhir-tahun-2024/
  52. Kunjungi PLTA Peusangan, Dirjen Ketenagalistrikan Dorong Percepatan Energi Hijau untuk Pembangkit Listrik – Kementerian ESDM RI – Berita Unit – Directorate General of Electricity, accessed April 15, 2025, https://www.esdm.go.id/en/berita-unit/directorate-general-of-electricity/kunjungi-plta-peusangan-dirjen-ketenagalistrikan-dorong-percepatan-energi-hijau-untuk-pembangkit-listrik
  53. Pembangunan PLTA di Aceh, Kajian Potensi Gempa dan Analisis Lingkungan Prioritas Utama – Mongabay, accessed April 15, 2025, https://www.mongabay.co.id/2019/07/22/pembangunan-plta-di-aceh-kajian-potensi-gempa-dan-analisis-lingkungan-prioritas-utama/
  54. Opini Masyarakat terk Pembangunan PLTA V Peusangan, accessed April 15, 2025, https://repository.ar-raniry.ac.id/29991/1/Rasyidah%20Laporan%20%20PLTA%2016%20Des%202018.pdf
  55. Opini Masyarakat terkait Pembangunan PLTA V Peusangan – UIN – Ar Raniry Repository, accessed April 15, 2025, https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/29991/
  56. Polbrief_Ruen dan Rued – Energi Hijau, accessed April 15, 2025, https://www.energihijau.id/wp-content/uploads/2022/03/Polbrief_ruen-dan-rued.pdf
  57. PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) PADA SISTEM KELISTRIKAN SULAWESI UTARA DAN GORONTALO – ResearchGate, accessed April 15, 2025, https://www.researchgate.net/profile/Daniel-Armanda-2/publication/350833467_PEMANFAATAN_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_SURYA_PLTS_PADA_SISTEM_KELISTRIKAN_SULAWESI_UTARA_DAN_GORONTALO/links/6074fc774585151ce17ed293/PEMANFAATAN-PEMBANGKIT-LISTRIK-TENAGA-SURYA-PLTS-PADA-SISTEM-KELISTRIKAN-SULAWESI-UTARA-DAN-GORONTALO.pdf
  58. pembangkit listrik tenaga mikrohidro – (pltmh) – Universitas Teknokrat Indonesia | PUSTAKA DIGITAL, accessed April 15, 2025, https://pustaka.teknokrat.ac.id/repository/d709816c967c1d70ca7fb95e4d04fdf6.pdf
  59. PLTU Nagan Raya Lakukan Co-Firing Biomassa Pengganti Batu Bara, accessed April 15, 2025, https://maharaksabiru.com/pltu-nagan-raya-lakukan-co-firing-biomassa-pengganti-batu-bara/
  60. QANUN Prov. NAD No. 4 Tahun 2019 – Peraturan BPK, accessed April 15, 2025, https://peraturan.bpk.go.id/Details/143000/qanun-prov-nad-no-4-tahun-2019
  61. Jamin Ketersediaan Energi Daerah, 16 Provinsi Telah Tetapkan Perda RUED – PPID ESDM Jateng, accessed April 15, 2025, https://ppidnew.esdm.jatengprov.go.id/berita/jamin-ketersediaan-energi-daerah-16-provinsi-telah-tetapkan-perda-rued
  62. Provinsi Aceh Raih Prestasi di Anugerah DEN Kategori Provinsi Perencana Energi Terbaik – dialeksis.com, accessed April 15, 2025, https://dialeksis.com/aceh/provinsi-aceh-raih-prestasi-di-anugerah-den-kategori-provinsi-perencana-energi-terbaik/
  63. DASAR-DASAR TEKNIK ENERGI TERBARUKAN – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, accessed April 15, 2025, https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Dasar-Teknik-Energi-Terbarukan-BS-KLS-X.pdf
  64. ENERGI TERBARUKAN KELAS X SMA/MA Fase E – Flip eBook Pages 1-50 | AnyFlip, accessed April 15, 2025, https://anyflip.com/asjcm/nasa/basic
  65. Mengenal Konsep Usaha dan Energi – Materi Fisika Kelas 10 – Zenius Education, accessed April 15, 2025, https://www.zenius.net/blog/materi-fisika-sma-usaha-dan-energi/
  66. Hukum Kekekalan Energi: Pengertian, Rumus, Jenis Energi, dan Manfaatnya Bagi Kehidupan – Gramedia Literasi, accessed April 15, 2025, https://www.gramedia.com/literasi/hukum-kekekalan-energi/
  67. FISIKA | ENERGI TERBARUKAN SMA KELAS X – Flip eBook Pages 1-50 | AnyFlip, accessed April 15, 2025, https://anyflip.com/crmov/bytz/basic
  68. Modul Ajar Kelas X – Energi Terbarukan | PDF | Karier & Perkembangan | Komputer – Scribd, accessed April 15, 2025, https://id.scribd.com/document/646863905/MODUL-AJAR-KELAS-X-ENERGI-TERBARUKAN
  69. Hukum Kekekalan Energi dan Konversi Energi – IPA Fisika X SMA – Kurikulum Merdeka, accessed April 15, 2025, https://www.youtube.com/watch?v=vYji-TNIeSw
  70. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Komponennya Halaman all – Lestari, accessed April 15, 2025, https://lestari.kompas.com/read/2023/05/22/120000386/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-air-plta-dan-komponennya?page=all
  71. Usaha Energi Fisika Kelas 10-Part 9 : Konsep Daya dan Efisiensi – YouTube, accessed April 15, 2025, https://www.youtube.com/watch?v=RBIMPxfQhOU
  72. Jenis-jenis Pembangkit Listrik yang Ada di Indonesia, Apa Saja? – Quipper, accessed April 15, 2025, https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-info/p-jenis-jenis-pembangkit-listrik-di-indonesia/
  73. Pengertian, Prinsip, dan Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), accessed April 15, 2025, https://www.zenius.net/blog/pembangkit-listrik-tenaga-air/
  74. Ini Ringkasan Singkat Cara Kerja PLTU, PLTA, PLTG dan PLTS? – KlikPositif.com, accessed April 15, 2025, https://klikpositif.com/ini-ringkasan-singkat-cara-kerja-pltu-plta-pltg-dan-plts/
  75. Macam-Macam Pembangkit Listrik, Apa Saja Ya – Gramedia Literasi, accessed April 15, 2025, https://www.gramedia.com/literasi/macam-macam-pembangkit-listrik/
  76. pembangkit listrik dan konversi energi | PPT – SlideShare, accessed April 15, 2025, https://www.slideshare.net/slideshow/pembangkit-listrik-dan-konversi-energi/79201142
  77. (PDF) Pembangkit Energi Listrik: Instalasi dan Prinsip Kerja – ResearchGate, accessed April 15, 2025, https://www.researchgate.net/publication/377967768_Pembangkit_Energi_Listrik_Instalasi_dan_Prinsip_Kerja
  78. RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE PICOHYDRO TIPE PROPELLER KAPASITAS 1000 W LAPORAN TUGAS AKHIR – PNUP Repository, accessed April 15, 2025, https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/7329/1/Rancang%20%20Bangun%20dan%20Pengujian%20Prototipe%20Picohydro%20Tipe%20Propeller%20Kapasitas%201000%20W.pdf
  79. Skenario Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Skenario Optimalisasi EBT Daerah – ESDM, accessed April 15, 2025, https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-skenario-penyediaan-dan-pemanfaatan-energi-skenario-optimalisasi-ebt-daerah-.pdf
  80. Matahari sebagai Energi Masa Depan – Panduan Lengkap Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) – Universitas Ekasakti, accessed April 15, 2025, https://repo.unespadang.ac.id/417/1/FullBook%20Matahari%20sebagai%20Energi%20Masa%20Depan%20%281%29_compressed.pdf
  81. Langkah Untuk Membuat Panel Tenaga Surya Sederhana Sendiri, accessed April 15, 2025, https://environment-indonesia.com/articles/langkah-untuk-membuat-panel-tenaga-surya-sederhana-sendiri/
  82. Konsep Gaya Hidup Berkelanjutan P5 dan Contoh Penerapannya | kumparan.com, accessed April 15, 2025, https://kumparan.com/berita-hari-ini/konsep-gaya-hidup-berkelanjutan-p5-dan-contoh-penerapannya-23JL3D2bCAp
  83. Laporan P5 Gaya Hidup Berkelanjutan | PDF – Scribd, accessed April 15, 2025, https://id.scribd.com/document/737144627/LAPORAN-P5-GAYA-HIDUP-BERKELANJUTAN
  84. Penerapan Energi Surya dan Air dalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), accessed April 15, 2025, https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm-sains/article/download/49629/18255/138131
  85. Fisika – Pertemuan-1, accessed April 15, 2025, https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/181426-1673921125.pdf
  86. Laporan Pelaksanaan p5 Tema 3 TP 20222023 Berekayasa Dan Berteknologi – Energi Terbarukan – Scribd, accessed April 15, 2025, https://id.scribd.com/document/750437859/Laporan-Pelaksanaan-p5-Tema-3-Tp-20222023-Berekayasa-Dan-Berteknologi-Energi-Terbarukan
  87. P5 Koversi Energi Listrik – IDEAS, SMASA E-Magazine – SMA Negeri 1 Surabaya, accessed April 15, 2025, https://majalah.sman1sby.sch.id/ideas/index.php/site-map/articles/79-umum/74-p5-koversi-energi-listrik.html
  88. Rekomendasi Judul P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan, Definisi dan Contohnya – Varia Katadata.co.id, accessed April 15, 2025, https://katadata.co.id/lifestyle/varia/6724975564882/rekomendasi-judul-p5-tema-gaya-hidup-berkelanjutan-definisi-dan-contohnya
  89. Rekomendasi Judul P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Halaman 1 – Kompasiana.com, accessed April 15, 2025, https://www.kompasiana.com/fitrisulastri7366/66c4c31bed64153f18733914/rekomendasi-judul-p5-tema-gaya-hidup-berkelanjutan
  90. 12 Contoh Gaya Hidup Berkelanjutan di Sekolah bagi Siswa | kumparan.com, accessed April 15, 2025, https://kumparan.com/ragam-info/12-contoh-gaya-hidup-berkelanjutan-di-sekolah-bagi-siswa-21dM8blWQHT
  91. 10 CONTOH KEGIATAN P5 TEMA GAYA HIDUP BERKELANJUTAN – YouTube, accessed April 15, 2025, https://m.youtube.com/watch?v=Zc872-w6UZ4&pp=ygULI3A1a2VsYXM0c2Q%3D
  92. P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b | PPT – SlideShare, accessed April 15, 2025, https://www.slideshare.net/slideshow/p5-gaya-hidup-berkelanjutan-gaya-hidup-b/268169810
  93. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Eksplorasi intensif dari be, accessed April 15, 2025, https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/51136/MjEwMTkw/Re-desain-runner-turbin-pembangkit-listrik-tenaga-pico-hydro-dengan-metode-reverse-engineering-melalui-pendekatan-teoritis-BAB-II.pdf
  94. ISSN 1693-3168 Seminar Nasional – XII Rekayasa dan Aplikasi Teknik Mesin di Industri Kampus ITENAS, accessed April 15, 2025, https://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2014/01/2013_12_17-Prosiding-Picohydro-200-Watt-RATMI-2013.pdf
  95. Rancang Bangun Prototype System Pico Hydro pada Penampungan Air Perumahan dengan Metode VDI 2221, accessed April 15, 2025, https://journal.eng.unila.ac.id/index.php/mech/article/viewFile/1416/pdf
  96. Desain Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro Terapung (PLTPHT), accessed April 15, 2025, http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=547744&val=7115&title=Desain%20Pembangkit%20Listrik%20Tenaga%20Piko%20Hidro%20Terapung%20PLTPHT
  97. DESIGN AND DEVELOPMENT OF PICO-HYDRO POWER PLANT UTILIZATION AS A SUPPLY FOR IOT- BASED PUBLIC STREET LIGHTING – e-Journal Politeknik Penerbangan Surabaya, accessed April 15, 2025, http://ejournal.poltekbangsby.ac.id/index.php/icateass/article/download/1928/1868
  98. Pembuatan-biogas-dari-limbah-makanan-dengan-variasi-dan-suhu-substrat-dalam-biodigester-anaerob-abstrak.pdf – Digilib UNS, accessed April 15, 2025, https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/13774/Mjg0ODQ=/Pembuatan-biogas-dari-limbah-makanan-dengan-variasi-dan-suhu-substrat-dalam-biodigester-anaerob-abstrak.pdf
  99. PENGEMBANGAN MODEL BIOGAS RUMAHAN UNTUK MEREDUKSI SAMPAH (LIMBAH) TERNAK DI DESA KANANGA KECAMATAN BOLO KABUPATEN BIMA – ResearchGate, accessed April 15, 2025, https://www.researchgate.net/publication/369085688_PENGEMBANGAN_MODEL_BIOGAS_RUMAHAN_UNTUK_MEREDUKSI_SAMPAH_LIMBAH_TERNAK_DI_DESA_KANANGA_KECAMATAN_BOLO_KABUPATEN_BIMA
  100. PENGARUH TOTAL PADATAN TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA ( Skripsi ) Oleh ANNISA NUR FADHILAH JURUSAN – Digilib Unila, accessed April 15, 2025, http://digilib.unila.ac.id/62105/3/3.%20SKRIPSI%20FULL%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN%20-%20Geo%20Digital%20%287%29.pdf
  101. Sosialisasi Biodigester Sederhana dan Pengolahan Limbah Organik menjadi Biogas pada Siswa-Siswi SMK Muhammadiyah Bontang, accessed April 15, 2025, http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3306443&val=29040&title=Sosialisasi%20Biodigester%20Sederhana%20dan%20Pengolahan%20Limbah%20Organik%20menjadi%20Biogas%20pada%20Siswa-Siswi%20SMK%20Muhammadiyah%20Bontang
  102. Teknologi Pengomposan Limbah Makanan – Undip PAK Repository, accessed April 15, 2025, https://doc-pak.undip.ac.id/13689/1/Buku_TEKNOLOGI_PENGOMPOSAN_LIMBAH_MAKANAN_Revisi.pdf
  103. Pembuatan Biogas Sederhana untuk Rumah Tangga – perkim.id, accessed April 15, 2025, https://perkim.id/permukiman/pembuatan-biogas-sederhana-untuk-rumah-tangga/
  104. Pemanas Air Surya sederhana dan simpel dg pipa pvc, Sistem sirkulasi alami – YouTube, accessed April 15, 2025, https://www.youtube.com/watch?v=gKlWlG6SnCs
  105. Pemanas Air Tenaga Surya: Cara Membuatnya secara DIY – Inti Solar, accessed April 15, 2025, https://intisolar.com/blog/7-cara-membuat-pemanas-air-tenaga-surya-sendiri/
  106. 7 Tahapan Membuat Pemanas Air Tenaga Surya Sendiri – Rumah Sanitary, accessed April 15, 2025, https://rumahsanitary.com/7-tahapan-membuat-pemanas-air-tenaga-surya-sendiri
  107. pembuatan alat pemanas air tenaga surya sederhana untuk mengetahui laju konveksi jurnal penelitian, accessed April 15, 2025, https://media.neliti.com/media/publications/109944-ID-none.pdf
  108. solar water heater ( Ebook Cara Membuat pemanas air tenaga surya) – Tokopedia, accessed April 15, 2025, https://www.tokopedia.com/multiteknologi/solar-water-heater-ebook-cara-membuat-pemanas-air-tenaga-surya
  109. PLTA Peusangan di Aceh Ditargetkan Beroperasi Akhir Tahun Ini – www.mediahijau.com, accessed April 15, 2025, https://www.mediahijau.com/read/plta-peusangan-di-aceh-ditargetkan-beroperasi-akhir-tahun-ini/744
  110. Potensi Dekarbonisasi Pembangkit Listrik Batubara Melalui Cofiring Biomassa Dan Carbon Capture Utilization – undip e-journal system, accessed April 15, 2025, https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/download/63102/26111
  111. OPTIMALISASI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) GUNA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN ENERGI NASIONAL, accessed April 15, 2025, http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-092400000000104/swf/7869/90%20-%20Verry.pdf
  112. Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia – Kementerian ESDM RI – Media Center – Arsip Berita, accessed April 15, 2025, https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/potensi-energi-baru-terbarukan-ebt-indonesia
  113. TUGAS PROYEK FISIKA Tema : Membuat Alat Sederhana Penghasil Energi Alt… | TikTok, accessed April 15, 2025, https://www.tiktok.com/@bosowaschool/video/7230637018043239707
  114. DAMPAK LISTRIK PLTMH TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DUSUN GUNUNG SAWUR, DESA SUMBER REJO, CANDIPURO, LUMAJANG – IPB Repository, accessed April 15, 2025, https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/82502/3/6._PROSIDING-M-Pemasyarakatan_TTG-1.pdf
  115. menyinari masa depan: strategi optimalisasi pembangkit listrik mikrohidro untuk kesejahteraan desa selamat, aceh tamiang – ResearchGate, accessed April 15, 2025, https://www.researchgate.net/publication/380023678_MENYINARI_MASA_DEPAN_STRATEGI_OPTIMALISASI_PEMBANGKIT_LISTRIK_MIKROHIDRO_UNTUK_KESEJAHTERAAN_DESA_SELAMAT_ACEH_TAMIANG
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x